Browsing Tag

resume

Articles, Headhunter's Life, Tips & Tricks,

Belajar Memahami Pola Pikir Orang HRD

Setiap kali membaca puluhan CV atau resume yang setiap harinya masuk ke inbox saya, ada satu hal yang rasanya masih mengganggu pikiran. Boleh dibilang dari rata-rata 20 CV atau resume yang saya terima, sekitar 15 diantaranya akan saya hapus. Maksimal 3 CV atau resume akan saya masukkan ke database, dan sisanya akan saya proses untuk kemudian selanjutnya dilakukan pre-screened melalui phone interview.

Itu artinya hanya 10% yang memiliki kesempatan untuk diproses pada saat ini, 15% yang memiliki kesempatan untuk diproses di waktu-waktu yang akan datang, dan 75% sisanya tidak akan pernah diproses lagi.

Kalau mau jujur, sebagai headhunter ingin rasanya saya bisa membuat angka persentase kandidat yang lolos pada seleksi awal ini bisa naik, minimal 20% bisa diproses saat ini dan 25% bisa dimasukkan ke database.

Articles, Tips & Tricks,

Perlukah Menyertakan Cover Letter?

Cover Letter sebetulnya bukan merupakan hal yang bisa secara mutlak disebut sebagai dokumen wajib dalam sebuah dokumen lamaran kerja. Fungsi utama dari sebuah cover letter adalah sekedar memberikan gambaran atau overview kepada orang yang membacanya (dalam hal ini pihak recruiter) mengenai beberapa hal berikut:

  • Maksud. Mengapa anda mengirimkan dokumen lamaran kerja kepada mereka?
  • Posisi. Posisi apa yang ingin anda lamar?
  • Sumber. Darimana anda mengetahui adanya lowongan kerja yang anda minati tersebut?
  • Alasan. Mengapa anda berminat melamar untuk posisi lowong tersebut?
  • Pertimbangan. Bagaimana latar belakang kompetensi termasuk pengalaman kerja dan pelatihan yang pernah anda ikuti bisa membuat anda layak dipertimbangkan untuk menjadi kandidat yang masuk kedalam shortlist untuk posisi yang anda minati?
  • Kontak. Nomor telepon yang mudah dihubungi dan kapankah waktu terbaik untuk menghubungi anda?

Meskipun bukan merupakan sesuatu yang wajib, tidak pernah ada salahnya juga untuk selalu menyertakan cover letter dalam setiap dokumen lamaran kerja yang anda kirimkan.

Karena kita tidak pernah tahu, bisa jadi satu halaman cover letter yang anda buat itu justru memberikan informasi tambahan yang sangat berguna untuk mempertimbangkan secara lebih serius CV atau resume yang anda kirimkan.

Tips & Tricks,

Dokumen Standar Lamaran Kerja

Perlukah melampirkan copy ijazah, KTP, paspor, berbagai sertifikat pelatihan, hasil penilaian atau referensi dari perusahaan tempat kita bekerja sebelumnya dalam setiap lamaran kerja yang dikirim?

Jawabannya sederhana: tidak perlu!

Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirimkan bila memang itu dipersyaratkan. Tapi bila ternyata tidak ada ketentuan yang mengharuskan anda untuk mengirimkan dokumen-dokumen tersebut, tetaplah berpegang pada aturan yang paling mudah… kirimkan saja cover letter dan CV atau resume anda, lalu jangan lupa cantumkan di bagian paling bawah dari CV atau resume tersebut: Supporting documents and references are available upon request.

Dengan demikian di lain kesempatan anda juga tidak perlu susah-payah men-scan 15 dokumen yang anda miliki dan mengirimkan CV melalui email dengan total attachment mencapai lebih dari 4 MB.

Tips & Tricks,

Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris?

Bahasa apa yang sebaiknya dipergunakan dalam menulis dokumen lamaran kerja, yang biasanya terdiri dari cover letter dan CV atau resume?

Idealnya, anda memang memiliki dua versi CV atau resume yang sama persis. Satu versi dibuat dalam Bahasa Indonesia dan satu versi lagi dibuat dalam Bahasa Inggris.

Aturan sederhananya sebagai berikut:
Bila iklan lowongan kerja yang anda minati menggunakan Bahasa Inggris, kirimkan cover letter dan CV atau resume anda yang versi Bahasa Inggris. Begitu pula sebaliknya, bila iklan lowongan kerja yang anda minati ternyata menggunakan Bahasa Indonesia, kirimkan cover letter dan CV atau resume anda yang versi Bahasa Indonesia.

As simple as that.