Beberapa hari sebelum memasuki Ramadan kemarin, saya berkesempatan berbincang santai dengan salah satu petinggi perusahaan multinasional yang bergerak di sektor manufaktur.
Eksekutif tersebut, yang kebetulan berkebangsaan Amerika, menyoroti betapa kelangkaan talenta profesional kini terjadi di banyak negara Asia, khususnya negara-negara yang sering menjadi tujuan penanaman modal asing seperti China, Vietnam, dan Indonesia. Dari pembicaraan sekitar satu jam tersebut, saya makin menyadari bahwa para penanam modal asing, yang kehadirannya di Indonesia bisa dianggap sebagai salah satu pendorong penggerak perekonomian nasional, ternyata tidak semata mementingkan kemudahan berinvestasi yang ditawarkan pemerintah atau adanya infrastruktur yang memadai sebagai faktor penentu utama dalam menanamkan modalnya di satu negara.
Read more