Ada satu alasan kenapa saya hampir tidak pernah menggunakan metode memasang iklan lowongan kerja melalui situs-situs populer semacam JobsDB ataupun Jobstreet untuk mencari kandidat yang tepat bagi perusahaan yang menjadi klien saya.
Bukan karena biayanya yang mahal, karena boleh dibilang biaya memasang iklan melalui situs-situs tersebut jelas jauh lebih murah dibandingkan memasang iklan di media cetak nasional (misalnya: Kompas), dan bukan juga dikarenakan minimnya respon dari para job seekers yang berminat untuk melamar.
Alasan yang membuat saya agak malas beriklan melalui internet sebenarnya cukup sederhana…
Terlalu banyak job seekers yang mengirimkan CV atau resume-nya tanpa membaca dengan seksama job requirements yang tercantum pada iklan lowongan kerja tersebut.
Akhirnya apa yang terjadi? Waktu saya banyak tersita untuk menghapus puluhan CV dengan kualifikasi yang sama sekali tidak sesuai dengan apa yang saya cari.
Disadari atau tidak, tapi masih banyak job seekers yang melakukan kesalahan serupa sehingga kans untuk mendapatkan pekerjaan baru pun makin menipis, atau malah hilang sama sekali.
Sebetulnya apa yang dimaksud job requirements?
Job requirements secara sederhana bisa diartikan sebagai sejumlah kualifikasi yang dipersyaratkan oleh perusahaan untuk mencari dan menyaring kandidat yang memiliki kemampuan dan kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, sesuai dengan posisi atau jabatan yang diiklankan tersebut.
Perlu diingat juga bahwa job requirements yang tercantum dalam setiap iklan lowongan kerja merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh job seekers yang berminat untuk mengirimkan CV-nya. Jadi jangan berharap anda akan lolos saringan awal kalau dalam job requirements tercantum pengalaman minimal 5 tahun, sementara saat ini anda baru memiliki pengalaman 2 tahun, meski kualifikasi lainnya bisa anda penuhi.
Yang sering terjadi, banyak diantara job seekers melakukan apa yang saya sebut sebagai blind shot. Mengirimkan CV ke hampir semua iklan lowongan kerja yang dilihat tanpa memperhatikan atau memperdulikan apakah kualifikasinya memenuhi job requirements atau tidak.
Sehingga jangan heran, kalau saya pernah menerima CV dari seseorang yang berpengalaman 5 tahun di bidang interior design yang bermaksud melamar untuk posisi manajer lapangan pada sebuah perusahaan konsultan di bidang pertambangan, atau seseorang yang baru lulus kuliah bulan Februari lalu mengirimkan lamaran untuk posisi Country Manager pada sebuah perusahaan Fortune 500.
Memang tidak ada salahnya untuk mencoba. Akan tetapi perlu diingat juga, bila semakin banyak perusahaan yang memasang iklan lowongan kerja kemudian berpikiran sama seperti saya, akan semakin sedikit pula perusahaan yang mau memberitahukan secara terbuka tentang adanya lowongan kerja di perusahaan mereka. Pada akhirnya tidak ada pihak yang lebih dirugikan selain job seekers itu sendiri.
Oleh karena itu mulai dari sekarang, perhatikanlah dengan seksama job requirements yang diminta. Bila kualifikasi anda ternyata bisa memenuhi seluruhnya, silakan kirim CV anda dan berdoa semoga anda dipanggil untuk wawancara.
Tapi bila ternyata kualifikasi anda tidak memenuhi persyaratan, jangan kuatir… kesempatan itu pasti akan datang… cepat atau lambat. Saya yakin bahwa masih banyak perusahaan lain yang mungkin membutuhkan kandidat dengan kualifikasi seperti yang anda miliki.
Belajar Memahami Pola Pikir Orang HRD | suryosumarto.com
July 5, 2008[…] topik ini sudah pernah saya bahas sebelumnya, tapi dengan bahasa yang sedikit lain (meskipun inti dari pesan yang ingin disampaikan tetap sama). […]
Kenapa Blog Ini Tidak Memuat Lowongan Kerja? | suryosumarto.com
July 24, 2008[…] Faktor kedua: ini yang agak sulit dimaafkan, karena saya memang kadang malas posting job vacancy untuk posisi-posisi middle management, baik di JobsDB, Jobstreet, atau malah blog saya sendiri. Alasannya pernah saya kemukakan disini. […]
bram..
September 27, 2008“…Faktor kedua: ini yang agak sulit dimaafkan, karena saya memang kadang malas posting job vacancy untuk posisi-posisi middle management, baik di JobsDB, Jobstreet, atau malah blog saya sendiri…” hehe ga ada cash flow yang masuk kalo posting posisi middle ya bang.. only joke!
Berbagi Hasil Konsultasi (Jumat, 12 Juni 2009) | Haryo Utomo Suryosumarto
June 15, 2009[…] sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya. Kalau anda baca lagi tulisan saya sebelumnya mengenai Pentingnya Memperhatikan Job Requirements, tentunya hal tersebut bukanlah cara paling efektif untuk memperoleh […]
Rio
October 10, 2010Menarik. Walaupun saya bukan orang yang berkecimpung di dunia HR, ketika saya akan menginterview beberapa calon kandidat anak buah, seringkali saya malas melanjutkan membaca resume orang jika saya lihat experience dan backgroundnya sudah terlalu jauh dari yang saya butuhkan.
Akan tetapi tidak jarang juga saya melihat job vacancy posting yang agak “ngawur”. Requirement yang ditampilkan sangat over qualified untuk posisi tersebut (dan tentunya tidak seimbang dengan paket renumerasi yang ditawarkan). Saya seringkali tertawa melihat job vacancy untuk helpdesk support dengan requirement kemampuan mahir dalam berbagai IT skills dengan pengalaman bertahun-tahun. Atau vacancy untuk finance/accounting level staff biasa tapi menuntut sertifikasi CFA atau CPA dan banyak lagi contoh lainnya
Biasanya hal ini terjadi jika HR atau pihak yang memfasilitasi proses perekrutan tidak paham dengan pekerjaan sehari-hari posisi yang dibutuhkan dan cenderung bertindak murni hanya sebagai fasilitator saja dalam proses rekrutmen. Celakanya, end user banyak yang bertindak “aji mumpung” dengan memasang job requirement yang tinggi dan tidak sesuai dengan kebutuhan job desc posisi yang bersangkutan.
Komunikasi dan saling menchallenge antara recruiter dan end user sangat penting dalam proses rekrutment agar job requirement yang dipasang fit dengan job desc posisi tersebut. Disini dibutuhkan pemahaman dari kedua belah pihak (recruiter mengerti pekerjaan sehari-hari posisi yang dibutuhkan, end-user mengerti kondisi job market dan positioning perusahaan di mata para kandidat)
Dari kacamata pelamar, saya tidak terlalu menyalahkan jika mereka mengirim lamaran untuk posisi yang requirementnya jauh diatas kemampuan mereka, terutama bila perusahaan yang menawarkan bukanlah perusahaan yang punya reputasi tinggi dalam bidang pengelolaan SDMnya. Akan tetapi untuk perusahaan yang top class, cara seperti ini biasanya sia-sia karena biasanya requirement yang dipasang memang mencerminkan job desc posisi tersebut. Pada kasus seperti ini, jika kualifikasi yang diminta cukup tinggi, biasanya dibarengi juga dengan paket renumerasi yang seimbang 🙂
Roy Armstrong
May 11, 2011Saya jadi ingat saudara saya yang pernah ikut register di situs pencari kerja. Beliau lulusan elektro D3. waktu itu di jamannya jurusan itu sangat digemari. Sempat bekerja di Batam, sayangnya bekerja secara kontrak selama 2 tahun. Selepas kontrak kembali melamar di Bandung. Waktu melamar ternyata gaji yang didapat hanya seperempat gaji di Batam. Alhasil beliau melanjutkan ke S1. Sayangnya ketika sudah lulus, umurnya sudah terlalu tua, agak sulit bersaing dengan lulusan S1 lainnya.
Saking stressnya ketika apply lewat internet, mau apapun perusahaannya dia apply begitu saja tanpa melihat job requirements.
kojack
February 13, 2012hahaha…. metode shotgun.
banyak teman saya yang menjalankannya.
anyway, saya menemukan beberapa teman fresh graduate yang melamar untuk posisi dengan pengalaman kerja tetapi diterima. kenapa ya?
Narita
July 15, 2012Ternyata masih ada juga orang yang berpikiran jernih, saya setuju mas, koq bisa ya perusahaan nyari staf finance yang gajinya *mamamiakekecilan* tapi nyari yang CPA, ini juga fenomena recruiter yang mungkin belum paham antara jabatan dan kualifikasi yang pantas, dan yang sungguh aneh ketika semua mencari yang berpengalaman, maka terjadi bajak membajak antar perusahaan, percuma diadakan job fair di kampus-kampus kalau toh kandidat yang dicari : berpengalaman di bidang keuangan 5 tahun, bidang teknik 10 tahun..bla..bla…sepertinya pihak perusahaan juga harus menguji kembali kewarasan HRDnya (mungkin psikotest mendalam), yang terkadang tidak sadar terlalu “menyombongkan” diri tidak pada tempatnya. Ada pula satu contoh bank yang setiap mencari kandidat di kampus2 ternama, selalu menggunakan kalimat “diutamakan lulusan luar negeri” bikin ngakak miris juga sih…mestinya ga usah ikutan job fair kalo nyarinya lulusan luar negeri doang, ironisnya job fair kampus lagi…, saya harap orang2 yang terlibat dalam proses perekrutan juga ikut membaca tulisan saya, sehingga lebih cerdas dalam menetapkan ketentuan/requirements bagi pelamar
Furqon Mauladani
March 31, 2015Tulisan yang bagus sekali dan bermanfaat.
Furqon Mauladani
March 31, 2015Tulisan yang bagus dan bermanfaat sekali, terimakasih.
Ke-HUMAN RESOURCE-an (II) – REQUIREMENT – C'est La Vie
May 24, 2017[…] setelah sedikit surfing tentang job requirement, saya mendapatkan beberapa pengertian tentang […]