Bangkrutnya Lehman Brothers dan akuisisi Merrill Lynch oleh Bank of America mengingatkan kita bahwa dengan kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu seperti sekarang ini tidak ada satu pun pekerjaan yang bisa dianggap sebagai “secured jobs”
Saya masih ingat ketika sekitar awal tahun 2000 membaca sebuah artikel di majalah terbitan luar negeri (saya lupa entah itu BusinessWeek, Newsweek, Forbes atau Fortune) yang menceritakan betapa kerasnya usaha ribuan orang lulusan program MBA dari berbagai business school ternama di seluruh penjuru Amerika Serikat berlomba-lomba mendapatkan pekerjaan di Wall Street, khususnya pekerjaan di investment bank terkemuka, seperti Merrill Lynch, Lehman Brothers, Goldman Sachs atau Morgan Stanley.
Selain soal gengsi (karena sebagian besar investment bank terkemuka tersebut hanya mempekerjakan lulusan terbaik), banyak yang mengincar untuk bekerja disana karena tergiur dengan tawaran gaji dan berbagai benefits luar biasa yang ditawarkan.
Banyak yang beranggapan bahwa bekerja di investment bank kelas kakap di Wall Street merupakan sebuah pilihan yang aman. Tapi dengan perkembangan yang terjadi beberapa hari terakhir ini, siapa yang menyangka bahwa Lehman Brothers bisa bangkrut? Siapa pula yang menyangka bahwa Merrill Lynch ternyata bisa diakuisisi oleh Bank of America?
Pelajaran yang bisa dipetik dari kejadian ini hanya satu, bila anda saat ini masih bekerja sebagai employee (di perusahaan mana pun itu – apakah itu perusahaan nasional ataupun multinasional) ingatlah bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa menjamin 100% bahwa anda akan aman berkarir seterusnya di perusahaan tersebut. Karena dengan perubahan yang sedemikian cepat dan kondisi perekonomian dunia yang makin sulit diprediksi, perusahaan paling besar sekalipun bisa saja gulung tikar minggu depan.
Bukannya bermaksud memprovokasi kalau saya katakan, jangan pernah sesekali berani memproklamirkan diri sebagai employee yang loyal kepada perusahaan, karena perusahaan tidak bisa menjamin apakah mereka juga akan bisa loyal kepada anda.
Bila performa kerja anda menurun, tidak peduli anda telah bekerja 10 tahun disitu, anda bisa saja ditendang keluar untuk kemudian digantikan dengan orang lain yang lebih muda dan bersedia menerima gaji yang lebih rendah dari anda.
Di lain pihak, perusahaan pasti juga tidak akan berani menjamin bahwa mereka akan mencetak keuntungan secara terus-menerus dan beroperasi seterusnya sampai dunia kiamat (ingat: sebelum akhirnya bangkrut, Lehman Brothers adalah perusahaan yang telah beroperasi sejak tahun 1850).
Nah, beberapa hal yang ingin saya tekankan sekali lagi adalah:
- Dengan kondisi seperti sekarang ini, jangan pernah bersikap loyal kepada perusahaan, tapi bersikaplah loyal kepada profesi anda.
- Cintailah bidang pekerjaan anda, terus asah dan perdalam pengetahuan anda mengenai beberapa aspek spesifik di bidang yang betul-betul anda minati, karena saat ini dalam pengamatan saya makin banyak perusahaan yang mencari seorang spesialis dibandingkan seorang generalis.
- Jangan lupa untuk selalu membuka mata dan telinga lebar-lebar bila memang ada sebuah kesempatan untuk meningkatkan karir diluar sana.
- Dan mungkin ini yang paling penting, kecuali anda adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di Indonesia, lupakan yang namanya “comfort zone” dan “job security” — those are totally bullshit!
Semoga apa yang saya tulis ini bisa membuka wawasan dan menyadarkan banyak orang yang mungkin sudah terlena dengan apa yang dinamakan “comfort zone” dalam bekerja.
Mungkin analogi yang paling pas untuk menggambarkan secara konkrit dari apa yang saya tulis ini adalah dengan membayangkan anda naik sebuah mobil. Ketika anda mengendarai sebuah mobil mahal dan canggih, anda tetap harus mengendarainya dengan kewaspadaan penuh, siap untuk mengerem atau memutar setir untuk menghindari lubang di jalan atau pengendara motor yang memotong jalan anda.
Anda tentunya tidak bisa berpikiran bahwa dengan mengendarai sebuah mobil mahal, maka anda akan selalu selamat karena dilindungi dengan berbagai peralatan pelindung canggih. Ada faktor utama yang menjadi faktor penentu keselamatan anda yaitu kewaspadaan.
Hal yang sama juga berlaku dalam anda bekerja sebagai employee, bayangkan saja anda bekerja menekuni karir seperti anda mengendarai mobil: nikmati perjalanan anda, tetap waspada dan jangan pernah sampai masuk kedalam “comfort zone” – alias mengantuk, karena ketika anda masuk kedalam “comfort zone” dan sesuatu yang tidak diinginkan kemudian terjadi, biasanya anda akan merasa lebih sakit — karena memang anda tidak siap dalam menghadapinya.
Have a nice day at work!
Quote of the Day:
“Success is going from failure to failure without loss of enthusiasm.” by Winston Churchill
sanggita
September 16, 2008Inspiring. Pesan di alinea terakhir mengena banget. Mumpung masih muda, memang harus memiliki kesadaran seperti ini ya? Berarti harus putar otak terus supaya tetap produktif donk, Mas Haryo?
Fajri
September 16, 2008Sangat mencerahkan 🙂
Boleh saya forward ke teman2 di kantor dan milist?
Haryo
September 16, 2008@ Mbak Sanggita: Asal jangan terlalu ekstrim ya… 😀
@ Mas Fajri: Silakan… 😀
dedi
September 16, 2008iya mas Haryo, wise man said: Nothing last forever, muda-tua, sehat-sakit, dunia selalu berubah dan itu yang bikin hidup lebih hidup dan dinamis selalu…
Ema
September 17, 2008Yup, agreed. “radar” should always in mode on rite ? 🙂 Try to get the best as we can get 🙂
BEI [masih] TuTuP « PoJoK YoGyA (lagi)
October 9, 2008[…] begitu krisis moneter terus bergulir bak bola salju. Beberapa BANK di Amerika diprediksi akan gulung tikar,meskipun sudah ada tindakan pertolongan dari pemerintah. Bank-bank CENTRAL di berbagai negara […]
BEI [masih] TuTuP — Bekasi (Asia Blogging Network)
October 9, 2008[…] begitu krisis moneter terus bergulir bak bola salju. Beberapa BANK di Amerika diprediksi akan gulung tikar,meskipun sudah ada tindakan pertolongan dari pemerintah. Bank-bank CENTRAL di berbagai negara […]
bener banget
October 12, 2008bener banget apa yg ditulis.. i lost my job 5 month ago.. bisa jadi comfort zone..no more challenges… bisa jadi juga i’m getting too expensive.. 😛 dengan situasi di ambang krismon gini saya ketar ketir akan terjadi slowdown di economy.. less jobs, no recruitment etc… please help me out pak.. im not swtchign to become entrpeneur (yet)
Haryo
November 19, 2008Tulisan saya di-copy paste… dan diakui sebagai tulisan orang lain!!!
Tulisan Saya Di-copy Paste Tanpa Ijin | suryosumarto.com
November 19, 2008[…] Nah, berawal dari keisengan sekaligus rasa ingin tahu, saya segera mengecek satu artikel yang pernah saya tulis dan di-posting di blog ini tanggal 16 September 2008. […]
Pelajaran dari ambruknya Lehman Brothers dan kolapsnya Merryl Lynch | Ariel'z Corner
November 21, 2008[…] dikopi paste tanpa ijin dari suryosumarto.com […]
jafis
November 21, 2008saya sangat resfect dengan tulisan anda mas…
dan semoga yang men copas menghargai anda…dengan memberikan konfirmasi ulang…
Apa yang Harus Dilakukan di Masa Krisis Ekonomi? | suryosumarto.com
February 25, 2009[…] pernah saya sebutkan dalam tulisan saya sebelumnya (yang ternyata telah beredar secara luas di berbagai milis dan blog), jangan pernah sesekali merasa […]
Menyikapi Si Kutu Loncat dengan Lebih Bijaksana | suryosumarto.com
May 14, 2009[…] yang semakin wajar dalam dunia ketenagakerjaan. Karena seperti yang pernah saya tulis dalam artikel saya sebelumnya, dengan kondisi perekonomian yang masih tidak menentu seperti sekarang, jalan terbaik yang harus […]
Pelajaran dari Kasus Merrill Lynch dan Lehman Brothers « Sekedar Catatan
August 25, 2009[…] August 25, 2009 Oleh : Suryosumarto […]
aryaduta
April 21, 2017Benar sekali kita harus selalu berinovasi agar tidak tertindih jaman. Saya masih belum bisa menentukan apakah akan menjadi generalis atau spesialis karena profesi saya skrg jauh berbeda dengan jurusan kuliah dulu.