Miscellaneous,

Kenapa Saya Jarang Menulis Tips Menghadapi Interview?

Ada dua alasan kenapa saya jarang menulis tips menghadapi interview di blog ini:

1. Bahasan mengenai teknik menghadapi interview cakupannya cukup luas. Saya belum punya waktu untuk membahasnya secara mendetail dan ditambah pula kalau anda cukup percaya diri dalam menghadapi interview serta mampu menyampaikan fakta-fakta atau pengalaman relevan dengan pekerjaan yang anda lamar, tahapan interview itu sebetulnya bukan hal yang terlalu sulit untuk dilalui.

2. Tidak ada gunanya anda menguasai teknik menghadapi interview kalau anda masih belum bisa membuat CV atau resume yang baik. Ini hal yang betul-betul harus disadari, kalau anda masih belum bisa menyusun sebuah CV atau resume yang komprehensif, anda tidak akan pernah mendapatkan panggilan interview. Titik!

Oleh karena itulah dalam beberapa tulisan saya berikutnya, saya masih akan berkutat di seputar tips & tricks membuat CV atau resume yang bisa menggambarkan kompetensi profesional anda secara utuh dan menyeluruh.

Teknik menghadapi interview pasti akan saya bahas pula, tapi yang jelas tidak dalam waktu dekat ini.

Coffee Break, Headhunter's Life,

CV with a Sense of Humor

CV with a Sense of HumorSalah satu sisi menarik dari pekerjaan sebagai seorang headhunter adalah membaca secara cermat berbagai variasi bentuk CV atau resume.

Mulai dari yang dibuat dengan sangat singkat (karena panjangnya hanya satu halaman) sampai yang bentuknya lebih menyerupai paper kuliah (karena panjangnya 19 halaman) pernah saya jumpai.

Tapi rasanya baru kali inilah saya menemukan CV dengan nama file unik seperti yang tertera pada screenshot diatas.

Lucu dan kreatif, sekaligus penuh dengan harapan… cukup untuk membuat saya tersenyum simpul dalam upaya melawan rasa kantuk di siang hari yang terik ini.

Articles, Career, Tips & Tricks,

6 Cara Untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja

Pernahkah anda merasakan ketika pekerjaan seakan tidak ada habis-habisnya? Meskipun sudah bekerja lebih dari delapan jam sehari, pekerjaan bukannya selesai malah makin menumpuk dan akhirnya membuat pikiran anda makin stress?

Kalau jawabannya “ya”… saya pikir anda tidak sendiri. Semua orang yang mempunyai pengalaman kerja tentu pernah merasakannya, minimal sekali sepanjang karir profesionalnya (saya pun -dulunya- sering mengalami hal ini)

Dari hasil membaca berbagai referensi dan juga pengalaman pribadi, sebetulnya ada beberapa cara untuk membuat hari kerja anda lebih produktif, sehingga dengan demikian anda tak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda.

Articles, Headhunter's Life, Tips & Tricks,

Belajar Memahami Pola Pikir Orang HRD

Setiap kali membaca puluhan CV atau resume yang setiap harinya masuk ke inbox saya, ada satu hal yang rasanya masih mengganggu pikiran. Boleh dibilang dari rata-rata 20 CV atau resume yang saya terima, sekitar 15 diantaranya akan saya hapus. Maksimal 3 CV atau resume akan saya masukkan ke database, dan sisanya akan saya proses untuk kemudian selanjutnya dilakukan pre-screened melalui phone interview.

Itu artinya hanya 10% yang memiliki kesempatan untuk diproses pada saat ini, 15% yang memiliki kesempatan untuk diproses di waktu-waktu yang akan datang, dan 75% sisanya tidak akan pernah diproses lagi.

Kalau mau jujur, sebagai headhunter ingin rasanya saya bisa membuat angka persentase kandidat yang lolos pada seleksi awal ini bisa naik, minimal 20% bisa diproses saat ini dan 25% bisa dimasukkan ke database.