Saya sering mendengar cerita di luar sana mengenai beberapa perusahaan (untungnya tidak ada satu pun yang merupakan klien saya) yang berupaya dengan segala cara untuk merekrut kandidat terbaik guna mengisi satu posisi tertentu di perusahaannya.
Tidak hanya fasilitas dan gaji menggiurkan yang ditawarkan, tapi juga banyak janji benefits lain yang akan diterima oleh si kandidat asalkan dia mau bergabung ke perusahaan tersebut.
Setelah kandidat tersebut menerima tawaran bergabung dan mulai bekerja, ternyata kemudian banyak janji-janji yang disebutkan diawal pada proses rekrutmennya tidak sesuai dengan kenyataan. Meski mungkin tidak terlalu sering terjadi, tapi saya menyebut hal seperti ini sebagai sebuah “fatamorgana” pada proses rekrutmen.